Senin, 22 September 2014

Karya Tulis-Q Bab I



BAB I
PENDAHULUAN

"Pergilah jadikanlah segala bangsa murid-Ku, dan baptiskanlah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu" (Mat. 28:19-20), merupakan perintah Yesus yang terakhir kepada para murid ketika diutus untuk mewartakan Injil. Tugas mewartakan ini tidak berhenti pada masa Yesus saja, namun masih tetap dilanjutkan oleh Gereja sampai saat ini.
Tugas Gereja mewartakan merupakan tugas dan tanggung jawab seluruh umat beriman kristiani. Anak-anak usia dini sebagai bagian dari umat beriman pun perlu dibina secara khusus dalam kelompok mereka dengan maksud menanamkan benih-benih atau nilai-nilai dasar Kristiani, sehingga sebagai anggota Gereja mereka juga mampu memberi dan menerima pewartaan sesuai dengan situasi dan kemampuan mereka.
Di sini jelas bahwa anak-anak yang berusia dini pun berhak menerima pewartaan dan memberikan pewartaan sesuai dengan situasi dan kemampuan mereka. Pewartaan kepada anak-anak usia dini dapat dilaksanakan melalui pembinaan iman, seperti Minggu Gembira. Melalui pembinaan iman tersebut, iman mereka dibina, tumbuh dan berkembang melalui kegiatan yang dilaksanakan. Sehingga dengan demikian, iman mereka juga dapat berdaya guna, kuat, teguh, yang secara khas memberikan pewartaan sederhana sesuai dengan kemampuannya, mampu berintegrasi dengan lingkungan masyarakat serta mewujudkan dirinya sebagai pengikut Kristus dalam kehidupan sehari-hari.

A.    LATAR BELAKANG
Sabda Allah sebagai Warta Gembira tentang keselamatan manusia harus dapat menjangkau seluruh lapisan umat, mulai dari anak-anak sampai pada lapisan orang dewasa. Kuasa mengajar Gereja atau Magisterium sangat memperhatikan hal ini, dengan bertitik tolak bahwa tugas mengajar Gereja adalah mewartakan karya keselamatan Allah. Tugas ini juga hendaknya terlaksana dalam Gereja setempat. Dengan demikian Paroki sebagai bagian dari Gereja setempat mempunyai tanggung jawab menggembalakan umat beriman di bawah pimpinan Pastor Paroki. Salah satu tugas penggembalaan adalah pewartaan, yaitu mewartakan karya keselamatan Allah dalam diri Yesus Kristus kepada seluruh kaum/umat beriman, termasuk anak-anak yang adalah juga bagian dari umat beriman yang berhak memperoleh pembinaan.
Anak-anak sebagai bagian dari umat beriman adalah generasi penerus Gereja di masa mendatang. Masalahnya adalah bagaimana menyiapkan anak untuk menjadi penerus gereja masa depan. Minggu Gembira merupakan salah satu alternatif wadah atau wahana pembinaan iman anak yang menyiapkan anak untuk tugas dan panggilan di masa depan. 
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa ada beberapa Paroki yang telah memiliki kelompok-kelompok Minggu Gembira yang pelaksanaannya telah terkoordinir dengan baik. Namun, ada juga kelompok Minggu Gembira yang dalam pelaksanaannya mengalami kemacetan. Hal ini menyebabkan mundurnya pelaksanaan Minggu Gembira tersebut. Bahkan ada pula Paroki, yang stasi, wilayah dan lingkungannya belum mempunyai kelompok Minggu Gembira. Sementara banyak anak-anak di stasi, wilayah dan lingkungan dalam wilayah Paroki tersebut yang sangat membutuhkan pembinaan iman, namun kebutuhan itu belum dapat terpenuhi.[1]
Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa adalah satu dari sekian Paroki di Keuskupan Agung Makassar yang telah memiliki kelompok Minggu Gembira. Dari 12 stasi yang ada di Paroki ini, ada 7 stasi yang telah memiliki kelompok Minggu Gembira. Dalam melaksanakan pembinaan iman anak melalui Minggu Gembira, Paroki ini juga mengalami kesulitan. Kesulitan yang nampak jelas adalah reaksi dan sambutan anak-anak terhadap kegiatan Minggu Gembira. Ada kalanya mereka begitu antusias dalam mengikuti kegiatan Minggu Gembira. Namun kadang pula mereka kurang menghiraukan bahkan tidak peduli dengan pentingnya pembinaan iman bagi kehidupan mereka. Mereka lebih senang dengan hal-hal yang santai dan menghibur seperti main Play Station, nonton film kartun, dan jenis kegiatan lain daripada mengikuti kegiatan Minggu Gembira. Hal ini membuat pelaksanaan Minggu Gembira di Paroki ini menjadi pasang surut.  
Harapan dan kesenjangan akan pelaksanaan Minggu Gembira yang terjadi di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa tentu ada. Misalnya letak rumah yang  berjauhan sehingga membuat anak-anak malas kumpul, serta pendekatan khusus dalam arti dijemput dan kunjungan, kurangnya tenaga pembina yang profesional dan faktor lainnya.  
Dalam tahun terakhir ini Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa berharap agar perkembangan iman anak usia dini dapat lebih terkontrol. Oleh karena itu Gereja mengambil sikap untuk mengatasi hambatan dan kesulitan bagi perkembangan umatnya, khususnya anak-anak sebagai generasi penerus di masa yang akan datang. Maka kegiatan Minggu Gembira merupakan kebutuhan yang sangat mendesak untuk terus diperhatikan dan ditangani.
Untuk mengetahui sejauh mana Paroki melaksanakan pembinaan iman anak melalui Minggu Gembira maka perlu diadakan penelitian mengenai sejauh mana pelaksanaan Minggu Gembira, khususnya di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa Keuskupan Agung Makassar. Oleh karena itu penulis ingin meneliti dan menyelidiki lebih mendalam tentang pelaksanaan Minggu Gembira di Paroki tersebut. Alasan lain yang mendorong penulis untuk mengadakan penelitian adalah sebagai berikut:
1.   Mengingat pentingnya Minggu Gembira sebagai sarana pembinaan iman anak, maka perlu dilihat apakah anak-anak betul-betul dibina melalui Minggu Gembira.
2.   Mengingat bahwa Minggu Gembira merupakan kegiatan pengembangan iman yang mempunyai ciri khusus yaitu suasana yang menggembirakan, maka perlu diteliti apakah kegiatan Minggu Gembira sungguh-sungguh menggembirakan, sehingga anak-anak betul-betul kerasan dan aktif mengikuti Minggu Gembira. Pelaksanaan Minggu Gembira ini juga perlu diteliti, karena dengan mengetahui pelaksanaan yang sesungguhnya, dapat dibuat langkah-langkah lebih lanjut dalam rangka mengembangkan kegiatan Minggu Gembira. Sehingga pelaksanaan Minggu Gembira yang sudah mencapai hasil baik dapat dipertahankan dan pelaksanaan minggu gembira yang belum mencapai hasil yang baik dapat ditingkatkan. 

B.     RUMUSAN MASALAH
Permasalahan utama adalah sejauh mana pelaksanaan Minggu Gembira di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa Keuskupan Agung Makassar. Berdasarkan latar belakang pelaksanaan Minggu Gembira, penulis mengidentifikasikan pokok-pokok permasalahan sebagai berikut :
1.      Sejauh manakah pelaksanaan Minggu Gembira di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa Keuskupan Agung Makassar?
2.      Apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan Minggu Gembira di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa?

C.    TUJUAN PENELITIAN
Dalam melakukan kegiatan, tentu orang mempunyai tujuan tertentu. Demikian halnya dengan kegiatan penelitian yang dilaksanakan di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa Keuskupan Agung Makassar, penulis juga mempunyai tujuan-tujuan sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui sejauh manakah pelaksanaan Minggu Gembira di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa.
2.      Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan Minggu Gembira di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa.

D.    KEGUNAAN PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:
1.      Bagi Penulis
Penulis memperoleh tambahan pengetahuan, pengalaman mengenai pelaksanaan minggu gembira. Hal ini akan memberi nilai tambah untuk kelak dapat lebih aktif dan kreatif dalam pengembangan karya katekese anak di luar sekolah.  
2.      Bagi Paroki
Sebagai bahan koreksi sekaligus masukan dalam meningkatkan mutu pembinaan iman anak melalui Minggu Gembira, khususnya di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa Keuskupan Agung Makassar.   
3.      Bagi Lembaga STP-IPI Malang
·         Sebagai bahan masukan tentang pelaksanaan Minggu Gembira di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa Keuskupan Agung Makassar.
·         Sebagai sumbangan yang dapat dijadikan salah satu pedoman dalam membina dan menyiapkan tenaga-tenaga pastoral/calon-calon Katekis yang profesional seiring perkembangan zaman.

E.     RUANG LINGKUP PENELITIAN
1.      Variabel Utama
Pelaksanaan Minggu Gembira di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa Keuskupan Agung Makassar.
2.      Sub Variabel
Ø  Pelaksanaan Minggu Gembira di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa ditinjau dari waktu, tempat dan peserta.
Ø      Pelaksanaan Minggu Gembira di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa ditinjau dari pembina.
Ø      Pelaksanaan Minggu Gembira di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa ditinjau  dari tujuan.
Ø Pelaksanaan Minggu Gembira di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa ditinjau dari bahan/materi.
Ø  Pelaksanaan Minggu Gembira di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa ditinjau dari proses pelaksanaan.
Ø    Pelaksanaan Minggu Gembira di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa ditinjau dari sarana dan prasarana.
Ø   Pelaksanaan Minggu Gembira di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa ditinjau dari kegiatan lain.

F.     PENJELASAN ISTILAH
Penjelasan istilah dalam rangka penelitian ini bertujuan agar istilah yang dipakai dalam judul skripsi dapat dipahami oleh pembaca dan bermanfaat untuk menghindari kekeliruan/salah pengertian dari pembaca. Berikut ini akan dijelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul skripsi: Studi Eksploratif Tentang Pelaksanaan Minggu Gembira Di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa Keuskupan Agung Makassar.
1.      Studi Eksploratif
a.       Studi
Studi berarti penelitian ilmiah, kajian, telaah[2], dalam hal ini studi berarti penelitian ilmiah tentang pelaksanaan minggu gembira.
b.      Eksploratif
Eksploratif berarti penjelajahan, penjajakan, penyelidikan lapangan dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan lebih banyak tentang keadaan atau sumber-sumber yang terdapat di tempat itu.[3] Eksploratif yang dimaksud dalam skripsi ini adalah usaha untuk menjajaki, menjelajahi situasi atau keadaan tertentu guna memperoleh data yang berhubungan dengan pelaksanaan Minggu Gembira di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa Keuskupan Agung Makassar.
2.      Pelaksanaan Minggu Gembira
a.   Pelaksanaan berarti suatu tindakan melaksanakan suatu hal yang terencana bersama dengan tujuan untuk mencapai suatu hasil, yang dapat diwujudnyatakan dalam pelaksanaan yang konkrit untuk membuktikan kepada orang lain bahwa apa yang mau dicapai tersebut dapat dilaksanakan.
b.      Minggu Gembira
Minggu Gembira di sini diartikan suatu bentuk kegiatan yang dilaksanakan di luar jam pelajaran di sekolah dengan tujuan membina iman anak yang bersifat menggembirakan anak yang pada umumnya dilaksanakan pada hari minggu.[4] Dengan demikian Minggu Gembira adalah kegiatan pembinaan yang diberikan kepada anak usia dini, yang bertujuan untuk mengembangkan iman anak, dalam suasana yang menggembirakan.
3.      Arti Keseluruhan
Studi Eksploratif Tentang Pelaksanaan Minggu Gembira Di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa Keuskupan Agung Makassar, dimaksudkan sebagai kajian atau penelaahan melalui penjelajahan/penyelidikan lapangan, tentang pelaksanaan Minggu Gembira sebagai usaha pembinaan dan pengembangan iman anak dalam suasana yang menggembirakan, yang terlaksana di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa Keuskupan Agung Makassar.
4.      Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa
Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa, terletak di provinsi Sulawesi Tenggara dan masih berada dalam wilayah Keuskupan Agung Makassar. Paroki yang hanya dilayani oleh seorang pastor dan dibantu oleh seorang Katekis ini terdiri dari 12 Stasi, yaitu: Stasi Kolaka, Wolo, Poli-polia, Ladongi, Tinondo, Towua, Watalara, Dawi-dawi, Pomalaa, Oko-oko, Welulu dan Poleyang. Paroki ini menjadi tempat penelitian pelaksanaan minggu gembira.

G.    SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk mengetahui dengan jelas garis besar penulisan maka penulis menguraikan urutan penulisan secara sistematis sebagai berikut :
      BAB    I    :    PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian dan ruang lingkup yang terdiri dari: variabel penelitian, penegasan dan pembatasan judul dan akhirnya dijelaskan bagaimana skripsi disajikan.
BAB   II    :    LANDASAN TEORITIS
Dalam bab ini pertama-tama disajikan dasar-dasar penulisan antara lain: dasar biblis, dasar yuridis, dasar pengajaran Gereja dan dasar psikologis. Kemudian disajikan mengenai arti dan pentingnya Minggu Gembira, peserta Minggu Gembira, pembina Minggu Gembira, pembagian kelompok dalam Minggu Gembira, tujuan Minggu Gembira, bahan katekese Minggu Gembira, pelaksanaan Minggu Gembira, sarana dan prasarana Minggu Gembira dan kegiatan lain di luar proses Minggu Gembira.
BAB  III   :    METODOLOGI
Dalam bab ini dijelaskan penentuan subyek penelitian, metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian, teknik pengolahan data dan laporan proses penelitian.
BAB  IV   :     HASIL PENELITIAN
Dalam bagian ini akan diterangkan tentang hasil penelitian, diantaranya penyajian data, pengolahan data dan penilaian/interpretasi hasil pengolahan data.
BAB   V    :    PENUTUP 
Bab terakhir ini berisi kesimpulan dari penulisan ini dan diakhiri dengan berbagai saran.


[1] Janssen, P. CM., Prof., Dr., Pembinaan Iman Anak dan Remaja, (Malang: IPI, 1993), p. 2
[2] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,  Cetakan kedua, 1998), p. 965
 [3] Ibid, p. 254
 [4] Janssen, P., CM, Prof, Dr, Pembinaan Iman Anak dan Remaja, (Malang: IPI, 1991), p. 27