BAB I
PENDAHULUAN
"Pergilah jadikanlah segala bangsa murid-Ku, dan
baptiskanlah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus dan ajarlah mereka melakukan
segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu" (Mat. 28:19-20), merupakan
perintah Yesus yang terakhir kepada para murid ketika diutus untuk mewartakan
Injil. Tugas mewartakan ini tidak berhenti pada masa Yesus saja, namun masih
tetap dilanjutkan oleh Gereja sampai saat ini.
Tugas Gereja mewartakan merupakan tugas dan tanggung jawab seluruh umat
beriman kristiani. Anak-anak usia dini sebagai bagian dari umat beriman pun
perlu dibina secara khusus dalam kelompok mereka dengan maksud menanamkan
benih-benih atau nilai-nilai dasar Kristiani, sehingga sebagai anggota Gereja
mereka juga mampu memberi dan menerima pewartaan sesuai dengan situasi dan kemampuan
mereka.
Di sini jelas bahwa anak-anak yang berusia dini pun berhak menerima
pewartaan dan memberikan pewartaan sesuai dengan situasi dan kemampuan mereka.
Pewartaan kepada anak-anak usia dini dapat dilaksanakan melalui pembinaan iman,
seperti Minggu Gembira. Melalui pembinaan iman tersebut, iman mereka dibina, tumbuh
dan berkembang melalui kegiatan yang dilaksanakan. Sehingga dengan demikian,
iman mereka juga dapat berdaya guna, kuat, teguh, yang secara khas memberikan
pewartaan sederhana sesuai dengan kemampuannya, mampu berintegrasi dengan
lingkungan masyarakat serta mewujudkan dirinya sebagai pengikut Kristus dalam
kehidupan sehari-hari.
A.
LATAR BELAKANG
Sabda Allah sebagai Warta Gembira tentang
keselamatan manusia harus dapat menjangkau seluruh lapisan umat, mulai dari
anak-anak sampai pada lapisan orang dewasa. Kuasa mengajar Gereja atau
Magisterium sangat memperhatikan hal ini, dengan bertitik tolak bahwa tugas
mengajar Gereja adalah mewartakan karya keselamatan Allah. Tugas ini juga
hendaknya terlaksana dalam Gereja setempat. Dengan demikian Paroki sebagai
bagian dari Gereja setempat mempunyai tanggung jawab menggembalakan umat
beriman di bawah pimpinan Pastor Paroki. Salah satu tugas penggembalaan adalah
pewartaan, yaitu mewartakan karya keselamatan Allah dalam diri Yesus Kristus
kepada seluruh kaum/umat beriman, termasuk anak-anak yang adalah juga bagian
dari umat beriman yang berhak memperoleh pembinaan.
Anak-anak sebagai bagian dari umat beriman
adalah generasi penerus Gereja di masa mendatang. Masalahnya adalah bagaimana
menyiapkan anak untuk menjadi penerus gereja masa depan. Minggu Gembira
merupakan salah satu alternatif wadah atau wahana pembinaan iman anak yang
menyiapkan anak untuk tugas dan panggilan di masa depan.
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa
ada beberapa Paroki yang telah memiliki kelompok-kelompok Minggu Gembira yang pelaksanaannya
telah terkoordinir dengan baik. Namun, ada juga kelompok Minggu Gembira yang
dalam pelaksanaannya mengalami kemacetan. Hal ini menyebabkan mundurnya
pelaksanaan Minggu Gembira tersebut. Bahkan ada pula Paroki, yang stasi,
wilayah dan lingkungannya belum mempunyai kelompok Minggu Gembira. Sementara
banyak anak-anak di stasi, wilayah dan lingkungan dalam wilayah Paroki tersebut
yang sangat membutuhkan pembinaan iman, namun kebutuhan itu belum dapat
terpenuhi.[1]
Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa adalah
satu dari sekian Paroki di Keuskupan Agung Makassar yang telah memiliki
kelompok Minggu Gembira. Dari 12 stasi yang ada di Paroki ini, ada 7 stasi yang
telah memiliki kelompok Minggu Gembira. Dalam melaksanakan pembinaan iman anak
melalui Minggu Gembira, Paroki ini juga mengalami kesulitan. Kesulitan yang
nampak jelas adalah reaksi dan sambutan anak-anak terhadap kegiatan Minggu
Gembira. Ada kalanya mereka begitu antusias dalam mengikuti kegiatan Minggu
Gembira. Namun kadang pula mereka kurang menghiraukan bahkan tidak peduli
dengan pentingnya pembinaan iman bagi kehidupan mereka. Mereka lebih senang
dengan hal-hal yang santai dan menghibur seperti main Play Station, nonton film
kartun, dan jenis kegiatan lain daripada mengikuti kegiatan Minggu Gembira. Hal
ini membuat pelaksanaan Minggu Gembira di Paroki ini menjadi pasang surut.
Harapan dan kesenjangan akan pelaksanaan
Minggu Gembira yang terjadi di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa tentu ada.
Misalnya letak rumah yang berjauhan
sehingga membuat anak-anak malas kumpul, serta pendekatan khusus dalam arti
dijemput dan kunjungan, kurangnya tenaga pembina yang profesional dan faktor
lainnya.
Dalam tahun terakhir ini Paroki Santo
Clemens Kolaka-Pomalaa berharap agar perkembangan iman anak usia dini dapat
lebih terkontrol. Oleh karena itu Gereja mengambil sikap untuk mengatasi
hambatan dan kesulitan bagi perkembangan umatnya, khususnya anak-anak sebagai
generasi penerus di masa yang akan datang. Maka kegiatan Minggu Gembira
merupakan kebutuhan yang sangat mendesak untuk terus diperhatikan dan
ditangani.
Untuk mengetahui sejauh mana Paroki
melaksanakan pembinaan iman anak melalui Minggu Gembira maka perlu diadakan
penelitian mengenai sejauh mana pelaksanaan Minggu Gembira, khususnya di Paroki
Santo Clemens Kolaka-Pomalaa Keuskupan Agung Makassar. Oleh karena itu penulis
ingin meneliti dan menyelidiki lebih mendalam tentang pelaksanaan Minggu
Gembira di Paroki tersebut. Alasan lain yang mendorong penulis untuk mengadakan
penelitian adalah sebagai berikut:
1. Mengingat pentingnya Minggu
Gembira sebagai sarana pembinaan iman anak, maka perlu dilihat apakah anak-anak
betul-betul dibina melalui Minggu Gembira.
2. Mengingat bahwa Minggu Gembira
merupakan kegiatan pengembangan iman yang mempunyai ciri khusus yaitu suasana
yang menggembirakan, maka perlu diteliti apakah kegiatan Minggu Gembira
sungguh-sungguh menggembirakan, sehingga anak-anak betul-betul kerasan dan
aktif mengikuti Minggu Gembira. Pelaksanaan Minggu Gembira ini juga perlu
diteliti, karena dengan mengetahui pelaksanaan yang sesungguhnya, dapat dibuat
langkah-langkah lebih lanjut dalam rangka mengembangkan kegiatan Minggu Gembira.
Sehingga pelaksanaan Minggu Gembira yang sudah mencapai hasil baik dapat
dipertahankan dan pelaksanaan minggu gembira yang belum mencapai hasil yang
baik dapat ditingkatkan.
B.
RUMUSAN MASALAH
Permasalahan utama adalah sejauh mana
pelaksanaan Minggu Gembira di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa Keuskupan
Agung Makassar. Berdasarkan latar belakang pelaksanaan Minggu Gembira, penulis
mengidentifikasikan pokok-pokok permasalahan sebagai berikut :
1.
Sejauh manakah pelaksanaan Minggu
Gembira di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa Keuskupan Agung Makassar?
2.
Apa yang menjadi faktor pendukung
dan penghambat dalam pelaksanaan Minggu Gembira di Paroki Santo Clemens
Kolaka-Pomalaa?
C.
TUJUAN PENELITIAN
Dalam melakukan kegiatan, tentu orang
mempunyai tujuan tertentu. Demikian halnya dengan kegiatan penelitian yang
dilaksanakan di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa Keuskupan Agung Makassar,
penulis juga mempunyai tujuan-tujuan sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui sejauh manakah
pelaksanaan Minggu Gembira di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa.
2.
Untuk mengetahui faktor-faktor
pendukung dan penghambat pelaksanaan Minggu Gembira di Paroki Santo Clemens
Kolaka-Pomalaa.
D.
KEGUNAAN PENELITIAN
Penelitian
ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:
1.
Bagi Penulis
Penulis memperoleh tambahan pengetahuan, pengalaman mengenai
pelaksanaan minggu gembira. Hal ini akan memberi nilai tambah untuk kelak dapat
lebih aktif dan kreatif dalam pengembangan karya katekese anak di luar sekolah.
2.
Bagi Paroki
Sebagai bahan koreksi sekaligus masukan dalam meningkatkan mutu
pembinaan iman anak melalui Minggu Gembira, khususnya di Paroki Santo Clemens
Kolaka-Pomalaa Keuskupan Agung Makassar.
3.
Bagi Lembaga STP-IPI Malang
·
Sebagai bahan masukan tentang pelaksanaan
Minggu Gembira di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa Keuskupan Agung Makassar.
·
Sebagai sumbangan yang dapat
dijadikan salah satu pedoman dalam membina dan menyiapkan tenaga-tenaga
pastoral/calon-calon Katekis yang profesional seiring perkembangan zaman.
E.
RUANG LINGKUP PENELITIAN
1.
Variabel Utama
Pelaksanaan Minggu Gembira di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa
Keuskupan Agung Makassar.
2.
Sub Variabel
Ø Pelaksanaan Minggu Gembira di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa
ditinjau dari waktu, tempat dan peserta.
Ø Pelaksanaan Minggu Gembira di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa
ditinjau dari pembina.
Ø Pelaksanaan Minggu Gembira di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa
ditinjau dari tujuan.
Ø Pelaksanaan Minggu Gembira di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa
ditinjau dari bahan/materi.
Ø Pelaksanaan Minggu Gembira di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa
ditinjau dari proses pelaksanaan.
Ø Pelaksanaan Minggu Gembira di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa
ditinjau dari sarana dan prasarana.
Ø Pelaksanaan Minggu Gembira di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa
ditinjau dari kegiatan lain.
F.
PENJELASAN ISTILAH
Penjelasan istilah dalam rangka
penelitian ini bertujuan agar istilah yang dipakai dalam judul skripsi dapat
dipahami oleh pembaca dan bermanfaat untuk menghindari kekeliruan/salah
pengertian dari pembaca. Berikut ini akan dijelaskan beberapa istilah yang
terdapat dalam judul skripsi: Studi Eksploratif Tentang Pelaksanaan Minggu
Gembira Di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa Keuskupan Agung Makassar.
1.
Studi Eksploratif
a.
Studi
Studi berarti penelitian ilmiah, kajian, telaah[2],
dalam hal ini studi berarti penelitian ilmiah tentang pelaksanaan minggu
gembira.
b.
Eksploratif
Eksploratif berarti penjelajahan, penjajakan, penyelidikan
lapangan dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan lebih banyak tentang keadaan
atau sumber-sumber yang terdapat di tempat itu.[3]
Eksploratif yang dimaksud dalam skripsi ini adalah usaha untuk menjajaki,
menjelajahi situasi atau keadaan tertentu guna memperoleh data yang berhubungan
dengan pelaksanaan Minggu Gembira di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa
Keuskupan Agung Makassar.
2.
Pelaksanaan Minggu Gembira
a. Pelaksanaan berarti suatu tindakan
melaksanakan suatu hal yang terencana bersama dengan tujuan untuk mencapai
suatu hasil, yang dapat diwujudnyatakan dalam pelaksanaan yang konkrit untuk
membuktikan kepada orang lain bahwa apa yang mau dicapai tersebut dapat
dilaksanakan.
b.
Minggu Gembira
Minggu Gembira di sini diartikan suatu bentuk kegiatan yang
dilaksanakan di luar jam pelajaran di sekolah dengan tujuan membina iman anak
yang bersifat menggembirakan anak yang pada umumnya dilaksanakan pada hari
minggu.[4]
Dengan demikian Minggu Gembira adalah kegiatan pembinaan yang diberikan kepada
anak usia dini, yang bertujuan untuk mengembangkan iman anak, dalam suasana
yang menggembirakan.
3.
Arti Keseluruhan
Studi Eksploratif Tentang Pelaksanaan Minggu Gembira Di Paroki Santo
Clemens Kolaka-Pomalaa Keuskupan Agung Makassar, dimaksudkan sebagai kajian
atau penelaahan melalui penjelajahan/penyelidikan lapangan, tentang pelaksanaan
Minggu Gembira sebagai usaha pembinaan dan pengembangan iman anak dalam suasana
yang menggembirakan, yang terlaksana di Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa
Keuskupan Agung Makassar.
4.
Paroki Santo Clemens
Kolaka-Pomalaa
Paroki Santo Clemens Kolaka-Pomalaa, terletak di provinsi Sulawesi
Tenggara dan masih berada dalam wilayah Keuskupan Agung Makassar. Paroki yang
hanya dilayani oleh seorang pastor dan dibantu oleh seorang Katekis ini terdiri
dari 12 Stasi, yaitu: Stasi Kolaka, Wolo, Poli-polia, Ladongi, Tinondo, Towua,
Watalara, Dawi-dawi, Pomalaa, Oko-oko, Welulu dan Poleyang. Paroki ini menjadi
tempat penelitian pelaksanaan minggu gembira.
G.
SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk mengetahui dengan jelas garis besar
penulisan maka penulis menguraikan urutan penulisan secara sistematis sebagai
berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan latar belakang
penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian dan ruang lingkup yang terdiri
dari: variabel penelitian, penegasan dan pembatasan judul dan akhirnya
dijelaskan bagaimana skripsi disajikan.
BAB II : LANDASAN TEORITIS
Dalam bab ini pertama-tama disajikan
dasar-dasar penulisan antara lain: dasar biblis, dasar yuridis, dasar
pengajaran Gereja dan dasar psikologis. Kemudian disajikan mengenai arti dan
pentingnya Minggu Gembira, peserta Minggu Gembira, pembina Minggu Gembira,
pembagian kelompok dalam Minggu Gembira, tujuan Minggu Gembira, bahan katekese
Minggu Gembira, pelaksanaan Minggu Gembira, sarana dan prasarana Minggu Gembira
dan kegiatan lain di luar proses Minggu Gembira.
BAB III : METODOLOGI
Dalam bab ini dijelaskan penentuan
subyek penelitian, metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian,
teknik pengolahan data dan laporan proses penelitian.
BAB IV : HASIL PENELITIAN
Dalam bagian ini akan diterangkan tentang
hasil penelitian, diantaranya penyajian data, pengolahan data dan penilaian/interpretasi
hasil pengolahan data.
BAB V : PENUTUP
Bab terakhir ini berisi kesimpulan dari
penulisan ini dan diakhiri dengan berbagai saran.